Uji Repeatability, Uji Eccentricity, dan Uji Nonlinierity pada Kalibrasi Timbangan


Dalam setiap kalibrasi perlu dilakukan pengujian Repeatability atau pengulangan, Eccentricity, dan indikasi penyimpangan. hal ini berguna untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan terhadap hasil dari penimbangan. Oke langsung saja ke caranya

I. Uji Repeatability

Repeatability : Dikenal juga dengan nama presisi. Repeatibility merupakan faktor tunggal terbesar yang berpengaruh pada total ketidakpastian
  1. Nyalakan timbangan, kemudian catat titik nol timbangan
  2. Naikan batu timbangan standar ditengah pan, lalu catat beratnya (berat batu timbangan sebaiknya disesuaikan dengan berat yang sering digunakan saat penimbangan)
  3. Angkat batu timbangan, lalu tanpa menekan "tare" catat titik nol timbangan
  4. Letakan kembali batu timbangan yang sama, dan ulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 10 kali
  5. Catat masing-masing berat timbangan pada laporan kalibrasi
II. Uji Eccentricity

Eccentricity : atau dengan nama lain conerload error berhubungan dengan ketika tidak menempatkan berat yang ditimbang pada tengah pan timbangan
  1.  Nyalakan timbangan, kemudian catat titik nol timbangan
  2. Naikan batu timbangan standar seberat 40% dari kapastias max timbangan di lima titik yang berbeda sesuai gambar berikut secara bergantian
  3. Catat berat timbangan di masing-masing titik pengukuran pada laporan kalibrasi
III. Uji Indikasi Penyimpangan(Nonlinierity)

Nonlinearity : adalah eror ketika terdapat sifat timbangan karena kenaikan berat beban yang ditimbang
  1. Nyalakan timbangan, kemudian catat titik nol timbangan
  2. Naikan seacara bertahap batu timbangan standar dengan berat  0%, 0.25%, 50%, 75%, dan 100% dari kapasitas timbangan
  3. Catat berat timbangan di masing-masing titik pengukuran pada laporan kalibrasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR ANALISA FFA (AOCS 5a-40 1989)

Sulfure Trioksida (SO3)