Kitin

KITIN

      Kitin  berasal dari bahas yunani kitin yang berarti kulit kuku. Kitin pertama kali ditemukan pada tahun 1811 oleh ilmuan prancis bernama Henri Braconnot yang diisolasi dari jamur, dan 10 tahun kemudian ditemukan kitin dari kulit serangga. Menurut Shepherd et al., 1997 dan Khan et al., 2002 Kitin juga dapat ditemukan komponen kerangka crustaceae (binatang bercangkang) seperti: udang, kepiting, dan rajungan. Kitin merupakan senyawa biopolimer (polimer alami) yang terbanyak kedua di alam setelah selulosa. Beberapa sumber kitin dapat dilihat pada tabel berikut :

Sumber % Kitin
Fungi (Jamur) 5-20%
Worms (Cacing) 3-20%
Squigs/Octupus (Gurita) 30%
Spiders (Laba-laba) 38%
Scorpions (Kalajengking) 38%
Cockroaches (Kecoa) 35%
Water beetle (Kumbang air) 37%
Silk worm 44%
Hermit crab 69%
Kepiting 71%
Udang 20-30%
Tabel 1. Persentase Kitin pada Binatang Muzzarelli (1985).

            Kitin termasuk golongan polisakarida yang mempunyai berat molekul tinggi sebesar 1,2 x 105 Dalton dan merupakan molekul primer berantai lurus dengan nama kimia poli-(1,4)-2-asetamida-2-deoksi-β-D-glukosa atau poli-(β-1,4-N-asetilglukosamin). Struktur kitin sama dengan selulosa dimana ikatan yang terjadi antara monomernya terangkai dengan ikatan glikosida pada posisi β-(1-4). Perbedaannya dengan selulosa adalah gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon yang kedua pada kitin diganti oleh gugus asetamida (NHCOCH2) sehingga kitin menjadi sebuah polimer berunit N-asetilglukosamin (Marganov, 2003).
Gambar 1. Struktur Kitin
           Secara umum sifat fisik Kitin berupa padatan amorphous berwarna putih hingga kuning muda, tidak memiliki rasa, dan tidak berbau. Secara kimiawi kitin bersifat tak larut dalam air (sangat hidrofobik), asam organik encer, alkali encer dan pekat, alkohol dan pelarut organik lainnya tetapi larut melalui degradasi dalam asam-asam mineral yang pekat. Kitin juga bersifat stabil terhadap reaksi kimia, tidak beracun (non toxic) dan biodegradable.





Daftar Pustaka

Khan T.A., Peh K.K., and Ch’ng H.S., 2002, Reporting Degree of Deacetylation, Values of Chitosan: the Influence of Analitical Methods, J Pharm Pharmacent Sci 5(3): 201-212.

Marganov, 2003, Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal, Kadmium, dan Tembaga) di Perairan, http://rudyct.topcities.com/pps702_71034/ marganof.htm.

Shepherd R., Reader S., and Falshaw A., 1997, Chitosan Functional Properties, Glycoconjugate J., 14, 535-542.

Komentar

  1. Sloty Casino Hotel - MapyRO
    Find Casino Hotel, Las Vegas, NV, United States, photos, 사천 출장마사지 maps and prices. -. 화성 출장마사지 -. -. -. MapyRO. -. -. 보령 출장마사지 -. MapyRO. -. 안양 출장마사지 -. -. -. -. 의정부 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR ANALISA FFA (AOCS 5a-40 1989)

Uji Repeatability, Uji Eccentricity, dan Uji Nonlinierity pada Kalibrasi Timbangan

Sulfure Trioksida (SO3)